VIVAnews - Tiga warga Ahmadiyah tewas mengenaskan setelah bentrok dengan warga Kampung umbulan, Desa Dalung, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten Minggu 06 Pebruari 2011 sekitar pukul 10.00 WIB.
Ketiga orang yang tewas yakni Roni (20 tahun) warga Jakarta, luka bacok. Parno (35), dan Mulyadi (35). Selain mengakibatkan tiga orang warga Ahmadiyah tewas, lima orang lainnya juga dilarikan ke RSUD Malingping dalam keadaan kritis.
Kelimanya yakni Pipip (22) warga Cilegon, Feradias, Muhamad Ahmad, Deden Remawan (48) alamat Jakarta, dan Ahmad M (22) warga Ciledug.
Unformasi yang dihimpun, ribuan masa yang mengatasnamakan Gerakan Muslim Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Minggu 6 Pebruari sekitar pukul 10.00 WIB mengepung rumah milik Suparman. Karena warga tak terima adanya aktivitas pengajian Ahmadiyah yang kerap di laksanakan di rumah Suparman.
Sebelum aksi tersebut warga memperingatkan para jemaah Ahamdiyah untuk tidak melakukan aktivitas pengajian, karena menurut mereka pengajian Ahmadiyah bertentangan dengan aqidah Islam yang selama ini warga yakini. Namun, peringatan warga tidak digubris.
Puncaknya ketika warga mengetahui ada dua buah mobil yang mengangkut jemaah Ahmadiyah kembali melakukan pengajian di rumah Suparman. Sehingga warga pun berang dan emosi, sehingga langsung menyerang jemaah Ahmadiyah. Seketika itu juga, tiga jemaah tewas di tempat dan lima orang luka berat dilarikan ke RSUD Malingping.
Kapolres Pandeglang Ajun Komisaris Besar Polisi (AKP) Alex Fauzi mengatakan, dalam bentrok antara warga Ahmadiyah dan warga, tidak hanya melibatkan warga setempat.
"Tetapi juga dari beberapa wilayah terdekat seperti Munjul dan Malingping," ujarnya.
Laporan: AA | Pandeglang, umi
• VIVAnews
Ketiga orang yang tewas yakni Roni (20 tahun) warga Jakarta, luka bacok. Parno (35), dan Mulyadi (35). Selain mengakibatkan tiga orang warga Ahmadiyah tewas, lima orang lainnya juga dilarikan ke RSUD Malingping dalam keadaan kritis.
Kelimanya yakni Pipip (22) warga Cilegon, Feradias, Muhamad Ahmad, Deden Remawan (48) alamat Jakarta, dan Ahmad M (22) warga Ciledug.
Unformasi yang dihimpun, ribuan masa yang mengatasnamakan Gerakan Muslim Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Minggu 6 Pebruari sekitar pukul 10.00 WIB mengepung rumah milik Suparman. Karena warga tak terima adanya aktivitas pengajian Ahmadiyah yang kerap di laksanakan di rumah Suparman.
Sebelum aksi tersebut warga memperingatkan para jemaah Ahamdiyah untuk tidak melakukan aktivitas pengajian, karena menurut mereka pengajian Ahmadiyah bertentangan dengan aqidah Islam yang selama ini warga yakini. Namun, peringatan warga tidak digubris.
Puncaknya ketika warga mengetahui ada dua buah mobil yang mengangkut jemaah Ahmadiyah kembali melakukan pengajian di rumah Suparman. Sehingga warga pun berang dan emosi, sehingga langsung menyerang jemaah Ahmadiyah. Seketika itu juga, tiga jemaah tewas di tempat dan lima orang luka berat dilarikan ke RSUD Malingping.
Kapolres Pandeglang Ajun Komisaris Besar Polisi (AKP) Alex Fauzi mengatakan, dalam bentrok antara warga Ahmadiyah dan warga, tidak hanya melibatkan warga setempat.
"Tetapi juga dari beberapa wilayah terdekat seperti Munjul dan Malingping," ujarnya.
Laporan: AA | Pandeglang, umi
• VIVAnews
Komentar :
Posting Komentar