Dia masih kerabat Suparman yang rumahnya diserbu.
VIVAnews - Meski di Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten terjadi bentrokan antara warga Ahmadiyah dengan ribuan orang yang mengatasnamakan Gerakan Muslim Cikeusik, Kabupaten Pandeglang. Namun, jemaah Ahmadiyah di Bogor, Jawa Barat, tidak peningkatan kewaspadaan.
“Jemaah Ahmadiyah tidak meningkatan kewaspadaan," ungkap, Ghulam Wahyudin, Mubaligh Jemaah Ahmadiyah, saat ditemui di Masjid Ahmadiyah di Jalan Merdeka, Bogor, Minggu 6 Februari 2011.
Dia mengatakan, berdasarkan informasi yang dihimpun dari rekan-rekan Ahmadiyah di Pandeglang, diketahui bahwa bentrokan warga jemaah Ahmadiyah dengan massa mengakibatkan tiga warga Ahmadiyah tewas. Antara lain, Tarno, Roni, dan Mulyadi.
Selain itu, kata dia, salah satu warga jemaah Ahmadiyah asal Bogor, yang bernama Fardias Muhammad Zafrullah, yang berusia 33 tahun mengalami luka-luka bacok pada bagian kepala dan punggung. ”Sampai saat ini, Fardias masih dirawat di Rumah Sakit Pendeglang,” jelasnya.
“Jemaah Ahmadiyah tidak meningkatan kewaspadaan," ungkap, Ghulam Wahyudin, Mubaligh Jemaah Ahmadiyah, saat ditemui di Masjid Ahmadiyah di Jalan Merdeka, Bogor, Minggu 6 Februari 2011.
Dia mengatakan, berdasarkan informasi yang dihimpun dari rekan-rekan Ahmadiyah di Pandeglang, diketahui bahwa bentrokan warga jemaah Ahmadiyah dengan massa mengakibatkan tiga warga Ahmadiyah tewas. Antara lain, Tarno, Roni, dan Mulyadi.
Selain itu, kata dia, salah satu warga jemaah Ahmadiyah asal Bogor, yang bernama Fardias Muhammad Zafrullah, yang berusia 33 tahun mengalami luka-luka bacok pada bagian kepala dan punggung. ”Sampai saat ini, Fardias masih dirawat di Rumah Sakit Pendeglang,” jelasnya.
Jemaah Ahmadiyah asal Bogor yang terkena bacokan itu, kata Wahyudin, sedang bersilaturrahmi di daerah Pandeglang. Suparman, yang rumahnya diserang itu masih bersaudara dengan korban.
Laporan: Ayatullah Humaeni | Bogor
Komentar :
Posting Komentar