JAKARTA, KOMPAS.com — Polri mempersilakan Indonesia Corruption Watch (ICW) mengadukan kasus rekening gendut di tubuh Polri ke Komisi Informasi Pusat (KIP). Hal ini dikatakan oleh Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Iskandar Hasan seusai konferensi pers penembakan mahasiswa UBK, di Hotel Indonesia Kempinski, Jumat (22/10/2010) siang.
Menurut Iskandar, Mabes Polri siap menghadapi aduan tersebut sesuai aturan yang berlaku. "Kita akan tanggapi secara hukum. Divisi Pembinaan Hukum (Disbinkum) dan Bareskrim pasti akan hadapi gugatan ICW itu," ujarnya.
Iskandar menjelaskan, Polri melihat prosedur yang dilakukan ICW telah sesuai dengan ketentuan. Iskandar juga menyatakan bahwa langkah ICW tersebut telah sesuai UU yang berlaku.
Namun, ia belum mau berkomentar banyak mengenai harapannya atas pengaduan ini. "Nanti kita lihat bagaimana prosesnya dan apa hasilnya," ujar Iskandar.
Siang tadi Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri telah mempersilakan ICW mengadukan kasus ini ke KIP. Walaupun mengizinkan, ia menegaskan bahwa kasus tersebut telah diselesaikan di internal kepolisian. "Silakan saja, itu kan sudah selesai. Saya pikir itu urusan internal Polri-lah," ujarnya.
Namun, saat ditanya wartawan mengenai kesediaan Polri jika KIP melakukan mediasi, Bambang terkesan menolak. "Enggak ada urusan itu," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kemarin ICW mengadukan Mabes Polri ke KIP terkait kasus rekening gendut dalam tubuh Polri. ICW melihat Polri menutup-nutupi kasus rekening gendut yang seharusnya bisa diketahui publik.
Komentar :
Posting Komentar